Laman

Powered By Blogger

Jumat, 24 Juni 2011

Exotisme Pantai Sundak ( 1d 14)

..Liburan kemarin,saya dan temen-temen sempat jalan- jalan ke Pantai Sundak. Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya sampai juga.. Pantai ini masih berada di daerah Wonosari, Gunung Kidul, letaknya tidak jauh dari Pantai Kukup yaitu sekitar kurang lebih 3 km. Jadi jika kita ingin mencari suasana pantai yang berbeda dapat beranjak menuju lokasi lainnya. Beberapa pantai lain yang berdekatan dengan pantai Sundak adalah Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Drini dan Pantai Sepanjang. Meskipun pantainya kecil, tapi Pantai Sundak menawarkan keindahan yang mengasyikkan.

 
Disini tidak ramai pengunjung seperti halnya Pantai Kukup ataupun Baron, sehingga kita bisa benar-benar menikmati keindahan pantai disini. Perjalanan ke pantai Sundak hanya memakan waktu kurang lebih 2-3 jam dari pusat kota Yogyakarta. .





Lembaran pasir putih yang terhampar di sepanjang bibir pantai, menunggu kecup mesra sang Ombak yang berlarian memendam rindu yang teramat dalam, memberikan kenyamanan mata yang memandang. Semilir angin membelai dedaunan melambai di ujung dahan-dahan yang tumbuh mengitari pantai menyejukkan hati para pencari kedamaian.Tidak hanya itu, panorama pegunungan karst juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun asing.
Di sini kita juga bisa mandi dan bermain ombak
Pantai ini pantai yang indah dan berpasir putih. Disepanjang pantai ditumbuhi pandan sehingga menambah kesejukan suasana pantai. Tak jauh dari pantai terdapat goa kecil yang didalamnya terdapat sumber air tawar yang biasa dipakai penduduk untuk mencukupi kebutuhan air minum. Selain pantainya sejuk, di pantai ini cocok untuk berkemah. Fasilitas yang ada : pendopo untuk pertemuan, panggung terbuka, areal bermain anak, tempat berkemah, dan  warung-warung makan.


  sup by :http://www.gunungkidulkab.go.id

.. Menikmati Sunset di Pantai Parangtritis ( 1d 13 )

Kemarin sore saya dan teman jalan- jalan dengan tujuan melihat sunset di Paris. Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai.



 
Sampai di Pantai Parangtritis sekitar pukul 16.30, kami berjalan menuju arah tebing karang di sisi timur Pantai Parangtritis, yang sering disebut dengan tebing Gembirawati. 
Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini.Sambil berjalan menyusuri pantai dan merasakan desiran angin sore yang sejuk membuat kami nyaman berjalan menyisir pantai Parangtritis. 
Surutnya ombak  membuat genangan kecil air di pinggir pantai sehingga tampak seperti cermin. Bayangan tebing karang yang menjulang tinggi tampak jelas di dalam genangan air. Makin lama bayangan tersebut perlahan – lahan menghilang bersamaan dengan terbenamnya sinar matahari.
Berikut detik – detik menjelang sunset di Pantai Parangtritis yang berlangsung beberapa menit. Walaupun ada sedikit awan yang menutupi namun menjelang akhir terlihat dengan jelas. Hemmm............. indahnya menikmati sunset di Paris.






Senin, 20 Juni 2011

Pesona Malam di bukit Indah ( id12 )


Kemaren , sepulang  jalan - jalan dari  Sundak , waktu telah menunjukkan pukul 17.30 , saya sejenak mampir ke Bukit Indah untuk melepas lelah dan melihat keindahan kota Jogja sambil makan jagung bakar.

 Letak Bukit Indah yang sangat tinggi memungkinkan pemandangan kita menikmati keindahan sunset di kala petang. Menjelang senja, satu per satu lampu-lampu di Kota Jogja mulai menyala. Ketika langit telah gelap, kelip-kelip lampu itu bagaikan sejuta lilin yang akan menemani  malam . Disana banyak resto yang menyediakan berbagai macam makanan.Jadi Anda bisa beristirahat sekaligus dinner.

.Jika Anda Pengen menikmati Romantisnya Jogja di maLam hari... Nah...di disinilah tempatnya..Bukit Indah Patuk , terletak di  Jl. Jogja-Wonosari km 15 Bukit Indah Patuk sungguh tempat yang sempurna untuk melewatkan malam dalam suasana yang romantis. Sangat mudah untuk mencapai Bukit ini dengan kendaraan pribadi maupun umum, jalannya pun mulus dan lebar meskipun banyak tikungan tajam yang bisa memacu adrenalin kita.


Sabtu, 18 Juni 2011

....Berwisata ke Merapi Pasca Erupsi.(id 11 ).

Anda pengen berwisata sekaligus meliat sisa-sisa erupsi Merapi kemaren .. Nah inilah deskripsi sederhana  ketika saya dan kawan-kawan berkunung ke merapi 
..Kini pasca erupsi gunung merapi 2010 lalu, merapi tak lagi sejuk tenang ..tetapi menjadi panas dan gersang.. tapi semua itu bukanlah hal yang disesalkan.. karena semua adalah ujian yang diberukan Tuhan dan pastilah ada hikmahnya. Meskipun ancaman banjir lahar dingin masih ada, tapi lokasi bekas serbuan awan panas merapi  berubah menjadi lokasi wisata. Wisata Pasca Erupsi Merapi. Antara lain di dusun kaliadem (kediaman alm. Mbah Maridjan) dan dusun jambu Kelurahan/ desa Kepuharjo, serta dusun gungan (aliran kali gendol) kelurahan wukirsari kecamatan cangkringan Sleman Jogja. Foto ini kami ambil di aliran kali gendol , tepatnya pada jembatan yang hancur.





 Para pengunjung bisa melihat betapa dahsyatnya erupsi waktu itu. Bangunan hancur hampir rata dengan tanah, dan hingga saat ini bau belerang dan gas masih nampak. 


Jadi siapkan masker untuk selalu berjaga. Dan tidak disarankan berkunjung di sore hari karena hampir pasti hujan. Untuk masuk ke kepuharjo, ada tarif lima ribu per orang. Belum termasuk ongkos parkir dan beberapa tarikan sumbangan.




















Kamis, 02 Juni 2011

Menilik Pantai Goa Cemara (id10)

... Pantai Goa Cemara... Mungkin Anda sudah mendengar samar- samar tentang pantai ini atau malah belum sma sekali.. Jika Anda bosan dengan suasana pantai yang ramai, panas , layaknya di gurun pasir, mendambakan suasana pantai yang teduh, sejuk, tidak begitu ramai.. Nah..inilah solusi untuk Anda. Pantai Goa Cemara
Nuansa hijau, teduh, dan sejuk akan mengisi pandangan dan mata kita ketika mulai memasuki perkebunan cemara yang dikenal dengan Goa Cemara.Pantai ini berada di lahan sekitar 20 hektar yang terletak di Dusun Patihan, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul kira-kira 3km dari pusat kota Yogyakarta. Pantai ini berada di sebelah barat Pantai Pandansari yang masih berderetan dengan Pantai Samas dan berada disebelah timur Pantai Kwaru.

Di sepanjang pantai ditanami pohon cemara hijau yang rimbun dan berderet di sepanjang pantai, sehingga kita harus melewati jalan setapak yang membelah rimbunnya pepohonan cemara. Ketika melewati jalan ini kita serasa melewati lorong gua, pantai ini masih dalam pembangunan berbagai fasilitas. Kuliner masakan laut adalah salah satu daya tarik dari Pantai Goa Cemara ini.


pic from http://pemburufotoalam.blogspot.com

Kamis, 26 Mei 2011

Agama Dan Budaya


A. Pengertian Agama   
            Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam sekitarnya tidak kacau.
 Menurut Hinduisme, agama sebagai kata benda berfungsi memelihara integritas dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya. Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.
Pengertian itu jugalah yang terdapat dalam kata religion (bahasa Inggris) yang berasal dari kata religio (bahasa Latin), yang berakar pada kata religare yang berarti mengikat. Dalam pengertian religio termuat peraturan tentang kebaktian bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya dengan realitas tertinggi (vertikal) dalam penyembahan dan hubungannya secara horizontal (Sumardi, 1985:71)
Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan  Dalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons.Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan tuhan yang harus diresponnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya.
Islam juga mengadopsi kata agama, sebagai terjemahan dari kata Al-Din seperti yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an surat 3 : 19 ( Zainul Arifin Abbas, 1984 : 4). Agama Islam disebut Din dan Al-Din, sebagai lembaga Ilahi untuk memimpin manusia untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Secara fenomenologis, agama Islam dapat dipandang sebagai Corpus syari’at yang diwajibkan oleh Tuhan yang harus dipatuhinya, karena melalui syari’at itu hubungan manusia dengan Allah menjadi utuh. Cara pandang ini membuat agama berkonotasi kata benda sebab agama dipandang sebagai himpunan doktrin.
Komaruddin Hidayat seperti yang dikutip oleh muhammad Wahyuni Nifis (Andito ed, 1998:47) lebih memandang agama sebagai kata kerja, yaitu sebagai sikap keberagamaan atau kesolehan hidup berdasarkan nilai-nilai ke Tuhanan. Walaupun kedua pandangan itu berbeda sebab ada yang memandang agama sebagai kata benda dan sebagai kata kerja, tapi keduanya sama-sama memandang sebagai suatu sistem keyakinan untuk mendapatkan keselamatan disini dan diseberang sana.
Dengan agama orang mencapai realitas yang tertinggi. Brahman dalamHinduisme, Bodhisatwa dalam Buddhisme Mahayana, sebagai Yahweh yang diterjemahkan “Tuhan Allah” (Ulangan 6:3) dalam agama Kristen, Allah subhana wata’ala dalam Islam.
Sijabat telah merumuskan agama sebagai berikut    “Agama adalah keprihatinan maha luhur dari manusia yang terungkap selaku jawabannya terhadap panggilan dari yang Maha Kuasa dan Maha Kekal. Keprihatinan yang maha luhur itu diungkapkan dalam hidup manusia, pribadi atau kelompok terhadap Tuhan, terhadap manusia dan terhadap alam semesta raya serta isinya” ( Sumardi, 1985:75)
Uraian Sijabat ini menekankan agama sebagai hasil refleksi manusia terhadap panggilan yang Maha Kuasa dan Maha Kekal. Hasilnya diungkap dalam hidup manusia yang terwujud dalam hubungannya dengan realitas tertinggi, alam semesta raya dengan segala isinya. Pandangan itu mengatakan bahwa agama adalah suatu gerakan dari atas atau wahyu yang ditanggapi oleh manusia yang berada dibawah
B. Pengertian  Budaya
. 1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
  • Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
  • Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.


11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
12.  Koentjaraningrat (1987:180)
 keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Jadi budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan-tindakan yang dipelajari antara lain cara makan, minum, berpakaian, berbicara, bertani, bertukang, berrelasi dalam masyarakat  adalah budaya. Tapi kebudayaan tidak saja terdapat dalam soal teknis tapi dalam gagasan yang terdapat dalam fikiran yang kemudian terwujud dalam seni, tatanan masyarakat, ethos kerja dan pandangan hidup.



C. Perbedaan Antara Agama dan Budaya
Agama dan kebudayaan sama-sama merupakan pedoman untuk bertindak bagi masyarakat, petunjuk bagi kehidupan. Kebudayaan bertindak untuk memecahkan masalah- masalah yang ada dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan agama merupakan pedoman untuk menjalankan perintah Tuhan dan Menjauhi larangan Tuhan.
D. Perbedaan Antara Agama dan Budaya
            Perbedaan antara agama dan budaya terletak pada sumber petunjuknya. Petunjuk agama berasal dari Tuhan , sedangkan pada kebudayaan, petujuknya berasal dari kesepakatan manusia.












Hubungan Agama dan Budaya
            Hubungan antra agama dan kebudayaan dapar digambarkan  sebagai hubungan yang berlangsung secara timbal balik . Agama secara praksis merupakan produk dari pemahaman dan pengamalan masyarakat berdasarkan kebudayaan yang telah dimilikinya. Sedangkan kebudayaan selalu berubah mengikuti agama yang diyakini masyarakat. Jadi, hubungan agama dan kebudayaan bersifat dialogis.
            Agamaakan mudah diterima masyarakat apabila ajaran – ajaran agama tersebut memiliki kesamaan dengan kebudayaan masyarakat, sebaliknya, agama akna ditolak jika berbeda dengan ajaran agamanya.
Yojachem Wach berkata tentang pengaruh agama terhadap budaya manusia yang immaterial bahwa mitologis hubungan kolektif tergantung pada pemikiran terhadap Tuhan. Interaksi sosial dan keagamaan berpola kepada bagaimana mereka memikirkan Tuhan, menghayati dan membayangkan Tuhan (Wach, 1998:187).
Lebih tegas dikatakan Geertz (1992:13), bahwa wahyu membentuk suatu struktur psikologis dalam benak manusia yang membentuk pandangan hidupnya, yang menjadi sarana individu atau kelompok individu yang mengarahkan tingkah laku mereka. Tetapi juga wahyu bukan saja menghasilkan budaya immaterial, tetapi juga dalam bentuk seni suara, ukiran, bangunan.
 Dapatlah disimpulkan bahwa budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi yang objektif.
Faktor kondisi yang objektif menyebabkan terjadinya budaya agama yang berbeda-beda walaupun agama yang mengilhaminya adalah sama. Oleh karena itu agama Kristen yang tumbuh di Sumatera Utara di Tanah Batak dengan yang di Maluku tidak begitu sama sebab masing-masing mempunyai cara-cara pengungkapannya yang berbeda-beda. Ada juga nuansa yang membedakan Islam yang tumbuh dalam masyarakat dimana pengaruh Hinduisme adalah kuatdengan yang tidak. Demikian juga ada perbedaan antara Hinduisme di Bali dengan Hinduisme di India, Buddhisme di Thailan dengan yang ada di Indonesia. Jadi budaya juga mempengaruhi agama. Budaya agama tersebut akan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kesejarahan dalam kondisi objektif dari kehidupan penganutnya (Andito,ed,1998:282).Tapi hal pokok bagi semua agama adalah bahwa agama berfungsi sebagai alat pengatur dan sekaligus membudayakannya dalam arti mengungkapkan apa yang ia percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu dalam bentuk etis, seni bangunan, struktur masyarakat, adat istiadat dan lain-lain. Jadi ada pluraisme budaya berdasarkan kriteria agama. Hal ini terjadi karena manusia sebagai homoreligiosus merupakan insan yang berbudidaya dan dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan pelbagai objek realitas dan tata nilai baru berdasarkan inspirasi agama.
. Agama-agama sebagai aset bangsa
Dari segi budaya, agama-agama di Indonesia adalah aset bangsa, sebab agama-agama itu telah memberikan sesuatu bagi kita sebagai warisan yang perlu dipelihara. Kalau pada waktu zaman lampau agama-agama bekerja sendiri-sendiri maka dalam zaman milenium ke 3 ini agama-agama perlu bersama-sama memelihara dan mengembangkan aset bangsa tersebut. Cita-cita ini barulah dapat diwujudkan apabila setiap golongan agama menghargai legacy tersebut Tetapi yang sering terjadi adalah sebaliknya sebab kita tidak sadar tentang nilai aset itu bagi bagi pengembangan budaya Indonesia. Karena ketidak sadaran itu maka kita melecehkan suatu golongan agama sebagai golongan yang tidak pernah berbuat apa-apa. Kalaupun besar nilainya, tapi karena hasil-hasil itu bukan dari golonganku, maka kita merasa tidak perlu mensyukurinya. Lebih buruk lagi, jika ada yang berpenderian apa yang diluar kita adalah jahat dan patut dicurigai. Persoalan kita, bagaimana kita dapat menghargai monumen-monumen budaya itu sebagai milik bangsa, untuk itu kita perlu:
1.      Mengembangkan religius literacy.
 Tujuannya agar dalam kehidupan pluralisme keagamaan perlu dikembangkan religious literacy, yaitu sikap terbuka  terhadap agama lain yaitu dengan jalan melek agama. Pengembangan religious literacy sama dengan pemberantasan buta huruf dalam pendidikan. Kitaakui bahwa selama ini penganut agama buta huruf terhadap agama diluar yang dianutnya. Jadi perlu diadakan upaya pemberantasan buta agama, Karena buta terhadap agama lain maka orang sering tertutup dan fanatik tanpa menh\ghiraukan bahwa ada yang baik dari agama lain. Kalau orang melek agama, maka orang dapat memahami ketulusan orang yang beragama dalam penyerahan diri kepada Allah dalam kesungguhan. Sikap melek agama ini membebaskan umat beragama dari sikap tingkah laku curiga antara satu dengan yang lain. Para pengkhotbah dapat berkhotbah dengan kesejukan dan keselarasan tanpa bertendensi menyerang dan menjelekkan agama lain. (Budi Purnomo, 2003).
2.      Mengembangkan legacy spiritual dari agama-agama.
 Telah kita ungkapkan sebelumnya tentang  legacy spiritual dari setiap agama di Indonesia. Legacy itu dapat menjadi wacana bersama menghadapi  krisis-krisis Indonesia yang multi dimensi ini. Masalah yang kita hadapi yang paling berat adalah masalah korupsi, supremasi hukum dan keadilan sosial. Berdasarkan legacy yang tersebut sebelumnya, bahwa setiap agama mempunyai modal dasar dalam menghadapi masal-masalah tersebut, tetapi belum pernah ada suatu wacana bersama-sama untuk melahirkan suatu pendapat bersama yang bersifat operasional.

Selasa, 24 Mei 2011

Berwisata Sejarah di candi sambi sari ( id9 )

Anda ingin berwisata sekaligus menikmati peninggalan sejarah.. Nah inilah kesempatan untuk Anda mengunjungi  Candi sambisari yang  terletak di desa Sambisari, kelurahan Purwomartani, kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, kira-kira 12 km dari Pusat kota Yogyakarta atau 1 km setelah  melewati jalan masuk ke Bandara Adisutjipto; anda akan menemui petunjuk arah Candi Sambisari 3km.
Nama Sambisari adalah nama sebuah daerah dengan areal persawahan yang subur di Daerah Istimewa Yogayakarta dimana candi itu berada. Untuk mencapai lokasi candi yang terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta dan Solo, dapat ditempuh dengan naik bus jurusan Yogya-Solo sampai kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk jalan menuju candi. Dari tepi jalan besar ini, perjalanan masih sekitar 2 km lagi yang dapat ditempuh dengan naik alat transportasi lokasl, seperti ojek atau dokar/sado.
Candi ini pertama kali ditemukan pada Juli 1966, yakni ketika seorang petani yg sedang mencangkul sebuah bagian batu candi yang berukir. Setelah melalui penelitian ternyata temuan tanpa sengaja tersebut merupakan bagian kecil dari sebuah gugusan candi yg terpendam hingga kedalaman 6,5m di dalam tanah yg merupakan endapan lahar vulkanis dari Merapi.Candi Sambisari adalah candi yang sangat unik, candi ini terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah.Itu sebabnya, sering juga candi Sambisari disebut sebagai candi bawah tanah. Tetapi sebagian ahli arkeo-logi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, seperti halnya candi-candi yang lainnya. 
 
Candi ini dibangun pada abad ke-10. Karena letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekitar ini tertutup oleh bahan-bahan yang berasal dari gunung berapi.
Bangunan candi utama yang terbesar memiliki ketinggian 7,5 meter dan berbentuk bujur sangkar yang berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m.
Diperkirakan kompleks candi bisa lebih luas jika diadakan penggalian lebih lanjut, tetapi dikhawatirkan tidak dapat menyalurkan air untuk dibuang karena posisinya lebih rendah daripada sungai yang ada di sebelah baratnya. 

Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari terdapat di keempat sisi bujur sangkar dengan menuruni tangga.sup by :( http://noenkcahyana.blogspot.com/ )




Kamis, 05 Mei 2011

..Kesejukan Pantai Kwaru ( id 8)

Anda bosen dengan pantai yang panas, Nahh...Pantai Kwaru adalah solusi yang menarik, Pantai yang indah nan sejuk, pantai yang terletak di Dusun Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY ini sayang jika dilewatkan.Tidak seperti kebanyakan pantai yang gersang dengan udara panas menyengat, di pantai ini tumbuh banyak pohon akasia dan pohon cemara. Pepohonan ini memang sengaja ditanam untuk megurangi abrasi yang dari tahun ke tahun semakin parah.


Sembari duduk dibawah teduhnya pohon akasia dan pohon cemara udang, kita bisa menikmati keindahan pantai sembari merasakan terpaan angin yang membelai tubuh kita. Pucuk-pucuk pohon melambai diterpa angin pantai. Pohon-pohon yang tumbuh subur menjadikan pantai Kuwaru ini terasa nyaman dan sejuk. Letak pepohonan ini lebih tinggi dari hamparan pantainya. Dengan posisi yang lebih tinggi ini, kita dapat menikmati keluasan pantai, deburan ombak, aktivitas para nelayan, atau orang-orang yang bermain di tepi pantai dengan lebih leluasa. Kita pun tidak perlu takut kepanasan.

Selain itu di pantai ini juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan. Sepertinya pantai ini meniru konsep Pantai Depok sebagai pusat kuliner laut. Kami membeli 6 kg ikan cakalang seharga Rp 84.000 dan satu ikan Tuna seharga Rp 20.000. Ikan yang telah dibeli dapat dimasak di warung-warung makan dengan biaya Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kg.

Saat berkeliling seputar Pantai Kuwaru nampak beberapa fasilitas umum tengah dibangun, seperti toilet dan mushalla. Selain itu ada pula kolam renang kecil yang ditujukan bagi anak-anak. Pantai Kuwaru sedang bangkit untuk menjadi pantai pariwisata. Saat ini ada sekitar 8 warung kuliner dan 100 kios kecil. Dipastikan jumlahnya akan bertambah, seiring meningkatnya popularitas Pantai Kuwaru.

Menguak Keindahan Goa Cerme (id7)

Goa Cerme terletak di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul mempunyai panjang lorong kurang lebih 1.200 meter.Letaknya berkisar dari kota Yogyakarta ± 22 Km dan mudah dicapai oleh segala macam kendaraan. Keindahan Goa ini memiliki  pemandangan dalam goa yang unik dan menarik dengan Stalaktit dan Stalakmit serta aliran air jernih yang di beberapa tempat mencapai kedalaman 1 meter merupakan obyek wisata alam yang cukup menarik untuk dikunjungi.Untuk mencapai gua, terdapat tangga setinggi 759 m.

Dengan Stalaktit dan Stalakmit yang indah dan unik dengan aliran air yang jernih dan sejuk, pengunjung akan merasa senang dan santai menyusuri lorong - lorong goa, dengan begitu segala kepenatan akibat kesibukan dan rutinitas kehidupan dapat sirna begitu saja. Para pengunjung yang bermaksud memasuki goa, sebaiknya menghubungi juru kunci agar memperoleh keterangan dan panduan yang benar.


Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak ruangan, seperti panggung pertemuan, air zam zam, mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan / paseban, kahyangan, grojogan sewu, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, goa lawa dan watu gantung. 

Goa  ini dahulu merupakan tempat pertemuan yang dipergunakan oleh Walisongo pada awal penyebaran agama Islam di pulau Jawa’. “Cerme” berasal dari kata “Ceramah”, yaitu ceramah yang dilakukan oleh Walisongo dan para pengikutnya pada waktu merencanakan pendirian Masjid Agung di Demak.


Rabu, 04 Mei 2011

Jelajah di Goa Selarong ( id6)

Goa ini  ini berlokasi sekitar 14 km arah utara Yogyakarta, tepatnya di desa KembangPutihan, Guwosari,Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dan berada di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon jambu biji yang merupakan ciri khas dari objek tersebut.
Pada zaman dahulu Goa Selarong merupakan markas besar dari laskar pangeran Diponegoro, dalam perjuangan melawan pemerintah Belanda antara tahun 1825-1830.beliau pindah ke Goa Selarong setalah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda. Saat ini goa ini menjadi salah satu obyek wisata peningalan sejarah dengan pemandangan alam yang indah serta cocok untuk digunakan sebagai bumi perkemahan.
Gua Selarong terletak di deretan pegunungan kapur yang sejuk karena ditumbuhi oleh pepohonan rindang. Dalam kompleks wisata Gua selarong ini terdapat sejumlah obyek wisata yang bisa Anda nikmati. Begitu masuk area wisata ini, Anda akan melihat hamparan luas sebuah pelataran yang juga digunakan sebagai area parkir. Di sini Anda juga akan menemukan sebuah patung Pangeran Diponegoro di atas kuda dan juga peta lokasi tempat wisata tersebut.
Di sekitar Gua Selarong terdapat sentra kerajinan kayu yang menghasilkan patung, topeng dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang mengembangkan kawasan Gua Selarong sebagai objek agrowisata dengan tanaman jambu biji

Senin, 02 Mei 2011

Pesona Kebun Buah Mangunan ( id 5 )

Kebun Buah Mangunan terletak perbukitan di wilayah Desa Mangunan Kecamatan Dlingo. Kawasan tersebut berada sekitar 20 Km arah selatan kota Yogyakarta pada ketinggian sekitar 250 mdpl dan hawanya sangat sejuk. Dari tempat ini kita dapat melihat pemadangan alam pegunungan yang indah di sekitarnya, dan ditengah kawasan tersebut terdapat cekungan mata air, serta disekitarnya merupakan perbukitan dengan beragam kemiringan lereng, yang saat ini telah penuh dengan berbagai macam tanaman buah-buahan yang sudah berbuah. Jenis buahan yang ada di kebun buah Mangunan, antara lain: Mangga, durian, rambutan, jeruk, jambu air, belimbing, dan lain-lain. 
Sungguh tempat ini sangat cocok bagi yang ingin berwisata keluarga, pertemuan (meeting), pelatihan, wisata pendidikan lingkungan, outbond, dan lain-lain. Dalam perkembangannya kini Kebun buah Mangunan kian menawan, dengan ditingkatkannya berbagai fasilitas untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung, antara lain kolam renang, jalan setapak, ruang pertemuan, penginapan, gazebo, lokasi parkir, kantin dan berbagai fasilitas yang lain. Infrastruktur jalan untuk menuju lokasi kebun buah juga sudah sangat bagus, sehingga pngunjungpun bisa langsung sampai ke lokasi kebun buah.
 Fasilitas yang ada di lokasi ini antar lain adalah: kantor manajemen, penginapan/homestay (ada 3 rumah penginapan yang disiapkan), gedung pertemuan, kolam renang, kolam ikan, jalan setapak, MCK dan mushola. Jika kita menginginkan untuk berkemah pun disini juga disediakan area untuk camping ground. Demikian pula fasilitas untuk kegiatan yang saat ini sedang banyak diminati, yaitu Outbond.
Puncak terindah di Kebun Buah Mangunan ini ada di bukit sebelah selatan, dari lokasi parkir utama masih harus jalan turun ke lembah, tempat peternakan sapi dan kolam ikan serta kolam renang, lalu harus menanjak lagi di bukit yang selatan ini. Untuk mobil yang agak besar sepertinya akan kesulitan untuk naik ke puncak bukit yang ini, karena tanjakan dan tikungannya lumayan tajam. Motor yang kondisinya tidak fit juga tidak disarankan dibawa naik kesin  Bagi yang ingin berkunjung untuk mengunjungi tempat ini cukup mudah, apabila dari arah kota Yogyakarta, langsung menuju Jalan Imogiri Timur, setelah sampai di Kecamatan Imogiri kemudian mengambil jalur Imogiri Dlingo, maka sekitar Km 5 akan menjumpai Balai Desa Mangunan, dan disitu ada petunjuk arah ke lokasi Kebun Buah. Sungguh kebun buah ini bisa menjadi wisata andalan di Kabupaten Bantul. Selamat berkunjung ke Kebun Buah Mangunan.( http://www.bantulkab.go.id/ )

Jumat, 29 April 2011

KEMEGAHAN DAN KEANGKERAN MAKAM IMOGIRI ( 4 )

Makam Imogiri merupakan komplek makam bagi raja-raja Mataram dan keluarganya. Kompleks ini berada di Ginirejo Imogiri. Makam ini didirikan oleh Sultan Agung antara tahun 1632 – 1640M merupakan bangunan milik keraton kasultanan. Makam Imogiri terletak di sebelah selatan Jogja - kurang lebih 45 menit ke arah selatan perjalanan dengan menggunakan kendaraan sendiri, atau bisa juga ditempuh dengan minibus dari Jogja langsung sampai didepan pintu masuk makam.
Kemegahan dan keangkeran tampak jadi satu ketika kita melihat makam para Raja-raja Mataram di Imogiri. Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 M oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Panembahan Senopati Raja Mataram I. 
Makam ini terletak diatas perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu. 
 Memasuki tempat parkir untuk menuju pemakaman kita akan disambut oleh para Pemandu Wisata yang sudah siap mengantarkan  kita.
Kalau merasa lapar, setelah melakukan perjalanan ke berbagai tempat Anda tidak langsung masuk ke lokasi pemakaman, tetapi lihat ada warung di dekat pintu masuk, sejenak kemudian  Anda bisa  memesan pecel dan wedang jahe.  Pecel Ibu Widayati ini rasanya lebih enak dari SGPC ( Sego Pecel / nasi pecel ) yang ada disamping Kampus Jogjakarta. Selain itu wedang jahenya dengan campuran gula jawa, daun cengkeh tampak memberikan rasa yang khas rasa Imogiri - Jogja.

AKULTURASI DAN ASIMILASI


PROSES AKULTURASI DAN ASIMILASI  ANTARA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI INDONESIA


A.    Definisi Akulturasi

Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.


Pengambilan atau penerimaan beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu( Aryono , 1985)


(1). "Acculturation (is) the process of culture change as a result of long term, face to face contact between two societies" (Garbarino, 1983).
(2). "Acculturation is the kind of cultural change of one ethnic group or a certain population of ethnic group (A) in relation to another ethnic group (B) such that certain cultural features of A become similar or bear some resemblance to those of B"
(Ta Chee Beng, 1988).

Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.


B.     Definisi Asimilasi


Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.


(1). "(Asimilation) is aprocess of interpenetration and fusion in which persons and groups anquires the memories, sentiment, and attitudes of other persons or groups, and by sharing their experience and history, are incorporated with them in a cultural life" (Ogburn and Nimkoff, 1964).
(2). "Assimilation (is) absorption of a group into the ways of the dominant society and the group general loss of cultural distinctiveness as a result" (Garbarino, 1983).


Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.


Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:


  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.







C.    Bentuk Akulturasi dan Asimilasi antara Islam dan Budaya Local di Indonesia


1. Seni Bangunan


Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:


a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.


b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.


c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.


Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:


a. makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.


b. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu.


c. di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.


d. dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).


e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.


Bangunan istana arsitektur yang dibangun pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya unsur akulturasi dari segi arsitektur ataupun ragam hias, maupun dari seni patungnya contohnya istana Kasultanan Yogyakarta dilengkapi dengan patung penjaga Dwarapala (Hindu).


2. Seni Rupa


Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.


Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.


3. Aksara dan Seni Sastra


Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.


Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.


Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:


a. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).


b. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.


c. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.


d. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.


Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan Pulau Jawa.


4. Sistem Pemerintahan


Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.


Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.


.


5. Sistem Kalender


Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Apakah sebelumnya Anda pernah mengetahui/mengenal hari-hari pasaran? Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).


Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.


Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.


Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam, sebenarnya masih banyak contoh wujud akulturasi yang lain, untuk itu silahkan diskusikan dengan teman-teman Anda, mencari wujud akulturasi dari berbagai pelaksanaan peringatan hari-hari besar Islam atau upacara-upacara yang berhubungan dengan keagamaan.

















DAFTAR PUSTAKA





  1. Hartono, dkk.Upacara Adat masyarakat DIY. 2003. Yogyakarta : dinas kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta
  2. Yusuf, Mundirin.dkk. Islam dan Budaya Local. 2005. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN sunan Kalijaga
  3. http://pmb.lipi.go.id/index.php?option=com_artikel&mode=tampil&id=37
  4. http://indonesianto07.wordpress.com/2008/11/09/perkembangan-dan-akulturasi-islam-di-indonesia/