Laman

Powered By Blogger

Jumat, 29 April 2011

KEMEGAHAN DAN KEANGKERAN MAKAM IMOGIRI ( 4 )

Makam Imogiri merupakan komplek makam bagi raja-raja Mataram dan keluarganya. Kompleks ini berada di Ginirejo Imogiri. Makam ini didirikan oleh Sultan Agung antara tahun 1632 – 1640M merupakan bangunan milik keraton kasultanan. Makam Imogiri terletak di sebelah selatan Jogja - kurang lebih 45 menit ke arah selatan perjalanan dengan menggunakan kendaraan sendiri, atau bisa juga ditempuh dengan minibus dari Jogja langsung sampai didepan pintu masuk makam.
Kemegahan dan keangkeran tampak jadi satu ketika kita melihat makam para Raja-raja Mataram di Imogiri. Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 M oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Panembahan Senopati Raja Mataram I. 
Makam ini terletak diatas perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu. 
 Memasuki tempat parkir untuk menuju pemakaman kita akan disambut oleh para Pemandu Wisata yang sudah siap mengantarkan  kita.
Kalau merasa lapar, setelah melakukan perjalanan ke berbagai tempat Anda tidak langsung masuk ke lokasi pemakaman, tetapi lihat ada warung di dekat pintu masuk, sejenak kemudian  Anda bisa  memesan pecel dan wedang jahe.  Pecel Ibu Widayati ini rasanya lebih enak dari SGPC ( Sego Pecel / nasi pecel ) yang ada disamping Kampus Jogjakarta. Selain itu wedang jahenya dengan campuran gula jawa, daun cengkeh tampak memberikan rasa yang khas rasa Imogiri - Jogja.

AKULTURASI DAN ASIMILASI


PROSES AKULTURASI DAN ASIMILASI  ANTARA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI INDONESIA


A.    Definisi Akulturasi

Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli.


Pengambilan atau penerimaan beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu( Aryono , 1985)


(1). "Acculturation (is) the process of culture change as a result of long term, face to face contact between two societies" (Garbarino, 1983).
(2). "Acculturation is the kind of cultural change of one ethnic group or a certain population of ethnic group (A) in relation to another ethnic group (B) such that certain cultural features of A become similar or bear some resemblance to those of B"
(Ta Chee Beng, 1988).

Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.


B.     Definisi Asimilasi


Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.


(1). "(Asimilation) is aprocess of interpenetration and fusion in which persons and groups anquires the memories, sentiment, and attitudes of other persons or groups, and by sharing their experience and history, are incorporated with them in a cultural life" (Ogburn and Nimkoff, 1964).
(2). "Assimilation (is) absorption of a group into the ways of the dominant society and the group general loss of cultural distinctiveness as a result" (Garbarino, 1983).


Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.


Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:


  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.







C.    Bentuk Akulturasi dan Asimilasi antara Islam dan Budaya Local di Indonesia


1. Seni Bangunan


Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:


a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.


b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.


c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.


Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam, juga terlihat pada bangunan makam. Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:


a. makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.


b. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu.


c. di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.


d. dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).


e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.


Bangunan istana arsitektur yang dibangun pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya unsur akulturasi dari segi arsitektur ataupun ragam hias, maupun dari seni patungnya contohnya istana Kasultanan Yogyakarta dilengkapi dengan patung penjaga Dwarapala (Hindu).


2. Seni Rupa


Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.


Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.


3. Aksara dan Seni Sastra


Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.


Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu.


Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:


a. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).


b. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.


c. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.


d. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.


Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan Pulau Jawa.


4. Sistem Pemerintahan


Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.


Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.


.


5. Sistem Kalender


Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Apakah sebelumnya Anda pernah mengetahui/mengenal hari-hari pasaran? Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).


Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.


Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.


Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam, sebenarnya masih banyak contoh wujud akulturasi yang lain, untuk itu silahkan diskusikan dengan teman-teman Anda, mencari wujud akulturasi dari berbagai pelaksanaan peringatan hari-hari besar Islam atau upacara-upacara yang berhubungan dengan keagamaan.

















DAFTAR PUSTAKA





  1. Hartono, dkk.Upacara Adat masyarakat DIY. 2003. Yogyakarta : dinas kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta
  2. Yusuf, Mundirin.dkk. Islam dan Budaya Local. 2005. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN sunan Kalijaga
  3. http://pmb.lipi.go.id/index.php?option=com_artikel&mode=tampil&id=37
  4. http://indonesianto07.wordpress.com/2008/11/09/perkembangan-dan-akulturasi-islam-di-indonesia/






Wisata Kuliner di Pantai Depok ( id 3)

Anda bosan mengunjungi Pantai Parangtritis ? ingin berwisata pantai dan     kuliner.....Nahhhh.. ada alternatif yaitu, Pantai Depok,  yang terletak bersebelahan dengan Pantai Parangtritis.Pantai Depok tidak begitu jauh dari Jogja, sekitar 25-30 km ke arah selatan, menyusuri jalan Parang Tritis dan membelok ke arah barat sebelum loket wisata Parang Tritis.                                                                                                      
    ........Untuk menuju ke Pantai Depok bisa ditempuh melalui jalur ke arah barat di Pantai Parangtritis maupun melalui jalan kecil ke kanan sebelum memasuki Gerbang Masuk Kawasan Wisata Pantai Parangtritis.
Suasana Pantai Depok di sore hari cukup indah, kesan berbeda terlihat karena tidak terdapat karang dan batuan ditepian pantai seperti yang biasa kita temukan di Pantai Parangtritis pada bagian timur. Walaupun demikian deburan ombak yang kencang cukup berbahaya sehingga para pengunjung pantai dilarang mendekat terlalu jauh ke tengah laut.


Selain itu, Disinilah keistimewaan Pantai Depok , yaitu menyajikan hidangan ikan segar dan sejumlah hasil tangkapan laut lainnya dalam nuansa khas restaurant pesisir. Tak jauh dari pantai ini, anda bisa menikmati panorama gumuk pasir satu-satunya di kawasan Asia Tenggara, yakni setelah keluar pantai dan berbelok ke kanan menuju arah Parangkusumo dan Parangtritis. Di sana, anda akan menjumpai pemandangan alam yang langka dan menakjubkan, yaitu gumuk pasir. Gumuk pasir yang ada di pantai ini adalah satu-satunya di kawasan Asia Tenggara dan merupakan suatu fenomena yang jarang dijumpai di wilayah tropis. 
Di sini, anda bisa menikmati hamparan pasir luas, bagai di sebuah gurun. Gumuk pasir yang terdapat di dekat Pantai Depok terbentuk selama ribuan tahun lewat proses yang cukup unik. Dahulu, ada beragam tipe yang terbentuk, yaitu barchan dune, comb dune, parabolic dune dan longitudinal dune. Saat ini hanya beberapa saja yang tedapat, yaitu barchan dan longitudinal. Angin laut dan bukit terjal di sebelah timur menerbangkan pasir hasil aktivitas Merapi yang terendap di dekat sungai menuju daratan, membentuk bukit pasir atau gumuk


Biaya masuk menuju Pantai Depok hanya Rp 4.000,00 untuk dua orang dan satu motor. Bila membawa mobil, anda dikenai biaya Rp 5.000,00 plus biaya perorangan. Sangat ekonomis kan..Anda merasa terlarik... kunjungilah


Kamis, 07 April 2011

Tak sampai

... Rinai air mata jatuh
menyusuri liku wajah sendu
Mengiringi heningnya malam..
.......................
.................Dan rasa ini
Terbelenggu bersama bergulirnya waktu
Dan tak pernah terungkap....
Hanya berdiam diri
Terpasung dalam kesendirian
Seakan tak bernyawa
Beku......
...............
Menyaksikan opera gejolak cinta
dalam ruang semu
bersama sebuah bayangmu
Tak mampu ku rengkuh..
 tertahan torehan luka dalam hati
Hingga langkah terhenti
disatu titik..
........................
....Dan jiwa ini
Bersemayam dalam serpihan perih
Beertebaran dalam kesunyian
Terenggut bersama satu nafas
Takjua ragaku berlepas..
Dari Ruang kehampaan
Yang begitu lama ku singgahi

Jumat, 01 April 2011

Menanti

.. Denting nada hati ini
perlahan mengalun merdu
Seakan ingin berucap
Seakan ingin menangis..
Seakan ingin bertanya
pada satu jiwa
....
......
Aku memang rapuh
Hanya terdiam seribu makna
..Diantara melodi hati yang berirama
Penuh cinta..
Diantara hati yang membara
Penuh akan rindu
..Tetapi rasa yang tersirat
daLam liku wajah ini
Tak terbaca olehmu..
........................
.....Setiap hembusan nafas ini 
Teriring dalam asa yang ingin ku rengkuh
Tapi...tak tergapai..
Hanya terpaku ..
Pada penantian yang tak berujung